Latar Belakang
PT
Bank Buana dan PT Bank Angkasa berada di bawah satu perusahaan besar yaitu PT
Rasyid Lampulo. Hasil audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik diketahui
bahwa PT Bank Buana mengalami penurunan kinerja dan bermasalah dalam
pengelolaan keuangan. PT Rasyid Lampulo memutuskan bahwa PT Bank Buana harus
segera melakukan merger dengan PT Bank Angkasa dalam rangka untuk menyelamatkan
asset perusahaan PT Bank Buana.
Inti
persoalan yang menyebabkan penurunan kinerja dan masalah keuangan PT Bank Buana
sebenarnya disebabkan oleh direktur utama dan manajer keuangannya yang berniat
kerja sama untuk memperkaya diri. Akibatnya berdampak negatif kepada seluruh
manajer lain seperti manajer personalia, produksi, dan marketing.
Pada
saat merger akan dilakukan maka menimbulkan masalah internal yakni posisi
jajaran manajemen akan direstrukturisasi, artinya kedua perusahaan harus
merombak ulang struktur organisasinya. Ketiga manajer PT Bank Buana yang merasa
tidak bersalah sangat geram dan tidak bersedia jika posisinya diletakan di
bawah ketiga manajer PT Bank Angkasa begitu pun sebaliknya. Jika hal ini tidak
ditangani secara serius dan bijaksana maka akan terjadi kesenjangan sehingga
mengganggu keharmonisan dan produktivitas bahkan menimbulkan konflik baru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi masalah dan
yang akan dibahas yakni:
1.
Apa yang dimaksud
dengan merger ?
2.
Apa saja
jenis-jenis merger dan jenis merger yang sesuai untuk kasus yang dialami PT.
Rasyid Lampulo ?
3.
Bagaimana solusi
yang sesuai dan tepat sehingga mampu membantu PT. Rasyid Lampulo untuk
memecahkan masalah yang terjadi ?
Tujuan Pembahasan
1. Agar
mengetahui dan memahami tentang merger.
2. Agar mengetahui jenis-jenis merger dan jenis merger
yang sesuai dengan kasus yang dialami PT. Rasyid Lampulo.
3. Agar
mampu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi oleh PT Rasyid Lampulo.
Pembahasan
1.
Definisi Merger
Merger
adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang
me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang
di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50%
saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey,
Myers, & Marcus, 1999, p.598).
Menurut pendapat yang lain merger yaitu sebagai
penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini
perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli
juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah
merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/ berhenti beroperasi (Harianto
dan Sudomo, 2001, p.640).
2.
Jenis-jenis
Merger dan Jenis Merger yang Sesuai
a.
Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan
yang bergerak di bidang industri yang sama bergabung.
b.
Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi
perusahaan supplier atau customernya.
c.
Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri
yang sama tetapi tidak dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau
customernya. Keuntungannya adalah perusahaan dapat menggunakan penjualan dan
distribusi yang sama.
d.
Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak
berhubungan bisnis melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi
resiko. (Gitman, 2003, p.717).
Merger yang dipilih dan sesuai dengan
kasus yang dialami oleh PT. Rasyid Lampulo yang berinisiatif untuk melakukan
merger antara PT. Bank Buana dan PT. Bank Angkasa ialah Horizontal Merger, merupakan penggabungan dua atau lebih
perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dengan tujuan mengurangi
persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas
produksi, pemasaran, distribusi, riset dan pengembangan, dan fasilitas
administrasi. Dampak dari merger horizontal adalah semakin terkonsentrasinya
struktur pasar pada industri tersebut. Contohnya: merger antara Bank of Tokyo
dengan Mitsubishi Bank.
3.
Solusi yang
Sesuai dan Tepat
Solusi yang
kami berikan yang dapat membantu PT. Rasyid Lampulo untuk memecahkan persoalan
yang terjadi ialah dengan melakukan beberapa proses merger yang baik. Berikut ini tahap-tahap dari proses melakukan merger yang
dapat diterapkan oleh PT Rasyid Lampulo:
A. Proses untuk melakukan merger dimulai dengan tahap persiapan
merger yang meliputi:
B. Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang meliputi:
C. Tahapan terakhir proses merger adalah
operasional merger dimana tahapan ini dapat menggambarkan keberhasilan suatu proses
merger. Tahapan ini meliputi komunikasi kepada semua pihak tentang merger dan
integrasi bank-bank peserta merger (SDM, operasional, IT dan lainnya).
Kesimpulan
Untuk
mengatasi permasalahan yang mungkin akan timbul akibat dari terlaksananya proses
merger yaitu PT Rasyid Lampulo harus memberikan pilihan kepada karyawan dari
kedua perusahaan yaitu PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa apakah akan ikut
bergabung setelah kedua perusahaan tersebut dimerger atau mengambil Program
Pensiunan Sukarela (PPS). Karyawan yang ikut bergabung harus dites ulang untuk
mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia.
Dengan dilakukannya tes ulang, maka dapat diketahui karyawan mana yang memiliki
kualifikasi sesuai dan mumpuni untuk mengemban jabatan. Sehingga dengan
demikian tercipta sebuah transparansi dan profesionalisme dalam pemilihan
karyawan. Hal ini dilakukan supaya tidak terulang lagi kesalahan yang
menyebabkan penurunan kinerja dan masalah pengelolaan keuangan.
0 komentar:
Posting Komentar