Selamat Datang di Blog kami

Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Studi Kasus: PT Rasyid Lampulo yang Ingin Melakukan Merger antara PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa

Latar Belakang
PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa berada di bawah satu perusahaan besar yaitu PT Rasyid Lampulo. Hasil audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik diketahui bahwa PT Bank Buana mengalami penurunan kinerja dan bermasalah dalam pengelolaan keuangan. PT Rasyid Lampulo memutuskan bahwa PT Bank Buana harus segera melakukan merger dengan PT Bank Angkasa dalam rangka untuk menyelamatkan asset perusahaan PT Bank Buana.
Inti persoalan yang menyebabkan penurunan kinerja dan masalah keuangan PT Bank Buana sebenarnya disebabkan oleh direktur utama dan manajer keuangannya yang berniat kerja sama untuk memperkaya diri. Akibatnya berdampak negatif kepada seluruh manajer lain seperti manajer personalia, produksi, dan marketing.
Pada saat merger akan dilakukan maka menimbulkan masalah internal yakni posisi jajaran manajemen akan direstrukturisasi, artinya kedua perusahaan harus merombak ulang struktur organisasinya. Ketiga manajer PT Bank Buana yang merasa tidak bersalah sangat geram dan tidak bersedia jika posisinya diletakan di bawah ketiga manajer PT Bank Angkasa begitu pun sebaliknya. Jika hal ini tidak ditangani secara serius dan bijaksana maka akan terjadi kesenjangan sehingga mengganggu keharmonisan dan produktivitas bahkan menimbulkan konflik baru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi masalah dan yang akan dibahas yakni:
1.     Apa yang dimaksud dengan merger ?
2.     Apa saja jenis-jenis merger dan jenis merger yang sesuai untuk kasus yang dialami PT. Rasyid Lampulo ?
3.     Bagaimana solusi yang sesuai dan tepat sehingga mampu membantu PT. Rasyid Lampulo untuk memecahkan masalah yang terjadi ?
Tujuan Pembahasan
1.     Agar mengetahui dan memahami tentang merger.
2.     Agar mengetahui jenis-jenis merger dan jenis merger yang sesuai dengan kasus yang dialami PT. Rasyid Lampulo.
3.     Agar mampu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi oleh PT Rasyid Lampulo.

Pembahasan
1.     Definisi Merger
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).
Menurut pendapat yang lain merger yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/ berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).
2.     Jenis-jenis Merger dan Jenis Merger yang Sesuai
a.     Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang industri yang sama bergabung.
b.     Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier atau customernya.
c.      Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya adalah perusahaan dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.
d.     Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko. (Gitman, 2003, p.717).

Merger yang dipilih dan sesuai dengan kasus yang dialami oleh PT. Rasyid Lampulo yang berinisiatif untuk melakukan merger antara PT. Bank Buana dan PT. Bank Angkasa ialah Horizontal Merger, merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dengan tujuan mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran, distribusi, riset dan pengembangan, dan fasilitas administrasi. Dampak dari merger horizontal adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut. Contohnya: merger antara Bank of Tokyo dengan Mitsubishi Bank.
3.     Solusi yang Sesuai dan Tepat
Solusi yang kami berikan yang dapat membantu PT. Rasyid Lampulo untuk memecahkan persoalan yang terjadi ialah dengan melakukan beberapa proses merger yang baik. Berikut ini tahap-tahap dari proses melakukan merger yang dapat diterapkan oleh PT Rasyid Lampulo:
A.   Proses untuk melakukan merger dimulai dengan tahap persiapan merger yang meliputi:

B.   Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang meliputi:

C.   Tahapan terakhir proses merger adalah operasional merger dimana tahapan ini dapat menggambarkan keberhasilan suatu proses merger. Tahapan ini meliputi komunikasi kepada semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank peserta merger (SDM, operasional, IT dan lainnya).


Kesimpulan        
Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan timbul akibat dari terlaksananya proses merger yaitu PT Rasyid Lampulo harus memberikan pilihan kepada karyawan dari kedua perusahaan yaitu PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa apakah akan ikut bergabung setelah kedua perusahaan tersebut dimerger atau mengambil Program Pensiunan Sukarela (PPS). Karyawan yang ikut bergabung harus dites ulang untuk mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia. Dengan dilakukannya tes ulang, maka dapat diketahui karyawan mana yang memiliki kualifikasi sesuai dan mumpuni untuk mengemban jabatan. Sehingga dengan demikian tercipta sebuah transparansi dan profesionalisme dalam pemilihan karyawan. Hal ini dilakukan supaya tidak terulang lagi kesalahan yang menyebabkan penurunan kinerja dan masalah pengelolaan keuangan.






0 komentar:

Posting Komentar