Selamat Datang di Blog kami

Pages

Sabtu, 29 Maret 2014

Studi Kasus: Menghadapi si “Public Enemy” di Perusahaan

Perusahaan PT. XYZ merekrut lima orang karyawan yang kemudian di tempatkan pada posisi jabatan Supervisor. Selama proses menjalani pekerjaan, salah satu dari kelima orang tersebut menjadi public enemy di kantor. Masalah yang terjadi dan menjadi isu sedap yang diperbincangkan ialah masalah attitude dan pekerjaan. Jika Anda salah seorang teman si public enemy apa yang akan Anda lakukan ?
Proses penyelesaian kasus; Perusahaan merupakan tempat bertemunya para karyawan yang saling bekerja sama melakukan pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya. Segala bentuk pekerjaan akan terasa lebih mudah dan menyenangkan jika dilakukan dengan bekerja sama agar tujuan dapat segera tercapai. Membangun semangat kebersamaan ialah kunci terciptanya kerja sama yang baik antar karyawan. Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan di lingkungan perusahaan harus harmonis. Apa jadinya jika terjadi hal yang kurang sedap dan membuat lingkungan perusahaan menjadi gusar karena ada seseorang yang dicap sebagai public enemy? Tentunya akan tercipta suatu konflik dalam perusahaan. Munculnya konflik yang disebabkan oleh si public enemy tidak boleh dianggap biasa apalagi dibiarkan. Masalah yang menyangkut si public enemy ialah attitude dan pekerjaan.
Bicara mengenai attitude berarti kita harus melihatnya secara subjektif  karena menyangkut pribadi setiap orang. Beda halnya dengan masalah pekerjaan yang harus dipandang secara objektif karena kinerja setiap orang dapat diukur melalui penilaian kinerja karyawan.

Berikut ini langkah-langkah untuk menghadapi si public enemy:
Lihat isu yang berkembang di perusahaan
Sebelum bertindak dan menilai si public enemy, lihat dulu isu yang berkembang sampai sejauh mana. Lihat pokok permasalahannya dan fokus pada masalah yang sangat substansial. Kenali siapa yang dicap sebagai public enemy.
Lakukan pengamatan
Amati perilaku si public enemy di tempat kerja, hal apa saja yang ia lakukan. Coba mengamati secara subjektif attitude-nya dan secara objektif kinerjanya.
Mulai adakan pendekatan
Lakukan pendekatan dengan si public enemy, bentuk pendekatannya bisa apa saja misal: mengajak makan bareng atau pergi ke suatu tempat.
Berbagi cerita dengannya
Ceritakan kehidupan sosial maupun pekerjaan Anda, coba membangun nuansa persahabatan. Tujuannya agar si public enemy mau terbuka dan berbagi cerita. Ketika si public enemy bercerita, fokuskan pada cerita yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya di perusahaan.
Berikan solusi dan nasihat
Setelah tau pokok permasalahannya, berikan solusi yang setidaknya bisa diterima dan dipahami. Berikan nasihat mengenai dampak yang akan timbul dari permasalahan yang ia hadapi. Cobalah sebisa mungkin membuat si public enemy terbuka hati dan pikirannya.
Memberikan instruksi dengan memotivasi
Berikan motivasi agar mau menjalankan saran dan nasihat yang telah diberikan. Pantau perkembangan yang terjadi di kantor setelah si public enemy menjalankan saran dan nasihat kita.
Lakukan evaluasi 
Jika ada perkembangan positif maka lanjutkan cara ini, sebaliknya jika masih saja ada isu yang kurang sedap karena attitude dan kinerja si public enemy lakukanlah strategi berikut:
Menurut Wijono (1993: 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu lakukan dua tipe pendekatan melalui pihak ketiga:
     1.     Arbitrasi
Arbitrasi merupakan prosedur dimana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat. (Pihak ketiga dalam hal ini bisa manajer atau orang yang setingkat lebih tinggi dari si public enemy).
     2.     Mediasi
Mediasi dipergunakan oleh mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat. (Pihak ketiga dalam hal ini bisa rekan sekerja atau orang yang setingkat dari si public enemy).



Hemm, tak perlu khawatir lagi kan untuk menghadapi si public enemy di perusahaan. Gunakanlah cara-cara di atas, percaya deh cara tersebut aman-aman saja kok bagi Anda. Atau apakah Anda punya cara lain ?

0 komentar:

Posting Komentar