Konsep
dasar seorang wirausaha ialah harus mau memulai dan membangun suatu usaha
sehingga menghasilkan laba dan menciptakan peluang kerja. Filosofi berwirausaha
yaitu memahami dan mengetahui kebutuhan seseorang sehingga ia mampu merasakan
kebahagiaan. Maksudnya dengan berwirausaha maka akan menghasilkan suatu barang
atau jasa yang dibutuhkan oleh seseorang sehingga ia merasa senang karena
kebutuhannya terpenuhi.
Sekitar
tahun 70-an, perguruan tinggi di Amerika masih menghasilkan lulusan yang
“sangliritas” yakni yang mempunyai mental sebagai buruh yang berkeinginan untuk
menjadi pegawai negeri atau swasta. Namun hal tersebut masih berlaku di
Indonesia sampai dengan saat ini. Dibutuhkan kesadaran agar persepsi orang
Indonesia menganggap bahwa dengan berwirausaha akan meningkatkan taraf hidup.
Sebagai pembuktian, tingkat pengangguran setiap tahun terus bertambah. Sekitar
10% dari total keseluruhan pengangguran yaitu kaum intelek yang berasal dari
perguruan tinggi. Ir Ciputra mengatakan bahwa generasi muda Indonesia harus
merubah pola pandang sehingga setelah menempuh pendidikan tinggi tidak berharap
lagi ingin bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta, dan mulai memperhatikan
bahwa berwirausaha merupakan pilihan. Indonesia membutuhkan 4 juta orang
wirausaha, akan tetapi faktanya hanya terdapat 400.000 atau hanya 0,2% yang
semestinya harus berjumlah sekitar 2% dari total populasi.
Hasil
penelitian membuktikan bahwa mahasiswa harus didorong oleh keluarga dan
dirangsang melalui pelajaran kewirausahaan agar mau memulai membangun usaha.
Solusi untuk hal tersebut yakni diperlukan kesadaran diri untuk mau menciptakan
peluang kerja sehingga dengan demikian berwirausaha akan menjadi pilihan yang
tepat. Wirausahawan memiliki beberapa keuntungan diantaranya harga diri,
penghasilan, ide dan motivasi, serta masa depan. Tangan di atas lebih baik
daripada tangan yang di bawah, artinya lebih baik memberi daripada menerima.
Harga diri seorang wirausahawan sangat mulia, karena mampu menciptakan peluang
kerja sehingga orang dapat bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagaikan
efek domino, di samping keuntungan ada pula kelemahan seorang wirausahawan
yakni penghasilan yang tidak tetap, harus bekerja keras dan jam kerjanya
panjang, kualitas hidup rendah dan cenderung hemat, serta tanggung jawabnya
besar.
0 komentar:
Posting Komentar